source |
Membaca Kritis
Pengertian
Membaca kritis
Albert
menyatakan bahwa membaca kritis ialah kegiatan membaca yang dilakukan secara
bijaksana, penuh tanggung jawab, mendalam, evaluatif, analisis dan bukan hanya
mencari kesalahan penulis (Tarigan, 1983). Membaca kritis penting dalam rangka
mengkaji suatu buku baru atau ilmu pengetahuan baru. Hal ini dilakukan untuk
mengui apakah buku baru itu berbobot atau tidak.
Tujuan membaca kritis ada lima. Yang pertama memahami tujuan penulis atau pengarang. Adapun tujuan penulis menulis buku itu antara lain : (1) member informasi kepada pembaca, (2) menghibur pembaca, (3) meyakinkan pembaca, (4) mengajak pembaca. Yang kedua adalah memanfaatkan kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan berfikir kritis. Ketiga, memahami organisasi tulisan atau bacaan, yaitu (1) pendahuluan, (2) isi, (3) penutup. Keempat, memberikan penilaian pada penyajian penulis atau pengarang. Adapun sei-segi yang dinilai adalah: (1) informasi, (2) logika, (3) bahasa, (4) kualifikasi, dan (5) sumber informasi. Kelima, menerapkan prinsip-prinsip kritis pada bacaan.
Ciri-ciri membaca kritis antara lain: (1) membaca kritis selalu melibatkan tingkat berfikir kritis; (2) pembaca tidak langsun menyetujui atau menerima pendapat pengarang; (3) ingin selalu mencari kebenaran; (4) selalu terlibat dengan permasalahan-permasalahan gagasan utama dalam sebuah wacana atau bacaan; (5) keterampilan untuk menyimpulkan bacaan yang telah dibacanya; (6) menemukan maksud dan tujuan penulis melalui tulisan; (7) melakukan prediksi terhadap bacaan yang telah dibacanya; (8) membedakan antara fakta dan opini dalam sebuah wacana; (9) keterampilan menemukan dan membedakan antara realitas dan fantasi dalam bacaan.
Ragam Membaca Kritis
A. Membaca Teliti
Membaca teliti adalah kegiatan membaca yang memusatkan kepada ketelitian pemahaman bacaan. Agar pembaca dapat mudah memahami bacaan.
Tujuan membaca teliti secara khusus adalah (1) memahami bacaan secara detail dari awal sampai akhir bacaan; (2) memahami idea tau gagasan setiap komponen bacaan; (3) memahami komponen bahasa yang digunakan; (4) meneliti struktur organisasi bacaan secara cermat; (5) meneliti tokoh yang terdapat pada bacaan tersebut ( khusus untuk bacaan sastra )
B. Memahami Pemahaman
Membaca pemahaman adalah suatu kegiatan membaca yang bertujuan untuk memahami wacana secara tepat.
Membaca pemahaman bertujuan untuk memahami wacana atau bacaan yang berupa (1) ilmu pengetahuan dan teknologi, (2) ilmu agama, (3) budaya dan adat istiadat, (4) buku-buku sastra dan kesenian, (5) resensi kritis, dan (6) buku-buku drama.
Adapun aspek penting yang perlu dikuasai oleh pembaca ialah : (1) memahami kosakata yang jumlahnya cukup besar, luas dan akurat, (2) memiliki kemampuan menafsirkan makna frase, klausa, kalimat, paragraph dan wacana, (3) mampu menangkap ide pokok dan ide penunjang pada wacana yang dibacanya, (4) mampu menangkap outline bacaan dan rinciannya, (5) mampu menangkap maksud penulis pada bacaan tersebut, (7) mampu meneliti dan memberikan komentar kritis terhadap wacana yang telah dibacanya, (8) mampu mengikuti alur yang telah digarisi penulis dalam wacana, dan (9) mampu mengingat masalah pokok yang terdapat dalam wacana, dan (10) mampu mengatur kecepatan membaca.
C. Membaca Ide
Membaca ide adalah kegiatan membaca yang bertujuan utama mencari ide atau gagasan pada sebuah wacana.
Tujuan utama membaca ide adalah menemukan gagasan utama pada sebuah bacaan. Tujuan membaca ide untuk (1) memahami gagasan utama pada setiap paragraf dari wacana yang tersedia, (2) memahami gagasan utama pada setiap Subbab dari wacana yang telah tersedia, (3) mencari gagasan utama pada setiap bab, dan (4) menemukan gagasan utama pada seluruh wacana atau bacaan.
D. Membaca Bahasa
Membaca bahasa lebih menekankan kepada unsur-unsur kebahasaan yang menjadi sasaran utamanya, misalnya morfem, kata, frase, kalimat, dan wacana. Membaca bahasa ialah kegiatan membaca yang menitikberatkan kepada factor analisis segi-segi kebahasaan. Membaca bahasa banyak dipergunakan dalam pelajaran di sekolah dalam rangka menambah kosakata dan pengetahuan bahasa bagi siswa di sekolah.
Membaca bahasa bertujuan untuk (1) menambah kosakata bahasa Indonesia, terutama kosakata baru; (2) menambah pengetahuan bahasa, terutama tata bentuk; (3) menambah pengetahuan tentang pemakaian ejaan; (5) menambah pengetahuan tentang wacana.
Membaca Sastra
Membaca sastra adalah kegiatan membaca yang menitikberatkan pada analisis unsur-unsur sastra. Yang dimaksud unsur-unsur sastra adalah bagian-bagian yang membangun karya sastra.
Tujuan membaca sastra adalah untuk (1) mendapat hiburan; (2) menganalisis unsur-unsur sastra; (3) memberikan penilaian terhadap karya sastra; (4) mencari gaya penulisan seorang sastrawan; (5) mengetahui bentuk-bentuk estetika dalam karya sastra; (6) menentukan keaslian sebuah karya sastra.
Membaca Kritis Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah memiliki bentuk, struktur, dan sifat-sifat tertentu. Oleh karena itu penulisannya harus mengikuti pola, teknik, dan kaidah-kaidah tertentu. Setiap jurnal ilmiah umumnya menggunakan pola dan teknik penulisan yang sama, namun setiap jurnal ilmiah memiliki gaya selingkung yang berbeda dengan jurnal lain.
Ada dua jenis artikel ilmiah yang sering dimuat pada jurnal ilmiah, yaitu artikel hasil penelitian dan artikel konseptual atau non-panelitian. Kedua jenis artikel itu berbeda. Ada jurnal ilmiah yang hanya memuat artikel penelitian dan ada juga yang memuat artikel konseptual atau artikel non-penelitian.
Membaca Kritis Artikel Populer
Artikel popular adalah artikel yang biasa dimuat di surat kabar atau majalah popular. Ada beberapa ciri artikel popular antara lain: (1) dimuat di surat kabar atau majalah popular, (2) pembaca artikel popular tidak dibatasi usia dan bidang ilmu atau keahlian, (5) artikel popular dapat dipahami oleh siapa saja dengan mudah, dan (6) artikel popular bersifat ilmiah popular, sehingga dapat dibahas oleh siapa saja.
Artikel popular lebih mengutamakan aspek isi yang ringan dan mudah dibaca serta dipahami oleh masyarakat umum. Materi artikel sangat umum. Dalam bidang kesehatan dan pendidikan misalnya, terdapat tulisan berjudul “ Tips Kesehatan Mulut “, “ Menjaga Kebugaran Tubuh “, “ Pendidikan Anak Usia Dini “, dan sebagainya.
Mengakses Internet
Yang perlu diperhatikan adalah tulisan-tulisan atau teks pada internet itu selalu tidak dalam teks yang utuh. Umumnya, teks-teks itu hanya ringkasan atau abstrak saja. Oleh karena itu, kalau membaca atau mencetak teks dari internet perlu diperhatikan betul isi wacana tersebut, agar tidak kecewa. Namun ada juga teks yang cukup panjang, misalnya dalam bidang ekonomi, teknologi, dan politik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar